Jakarta. ungkapriau.com- Bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Kabupaten Kampar, Muslimawati Catur, mengikuti sosialisasi dan harmonisasi bunda PAUD Tahun 2019 dengan mengangkat tema, memantapkan peran bunda PAUD dalam pengembangan SDM Indonesia sejak usia Dini yang dilaksanakan di Sultan Hotel, Jakarta, Selasa (2/4/2019).

Sosialisasi tersebut dibuka oleh Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan dihadiri oleh Dirjen pembangunan pemberdayaan masyarakat Desa, Taufik Madjid dan Mendikbud Muhadjir Effendy serta dihadiri oleh 1200 bunda PAUD se- Indonesia.

Dalam arahannya saat ditemui usai mengikuti sosialisasi, Muslimawati mengatakan bahwa pendidikan anak usia dini sangat penting dalam rangka mempersiapkan anak untuk melanjutkan kejenjang pendidikan dasar, karena dengan mengikuti pendidikan usia dini, anak-anak akan bisa bersosilisasi hingga nantinya tidak canggung lagi saat melanjutkan sekolah ketingkat yang lebih tinggi.

“Demi terciptanya generasi yang cerdas, berakhlak mulia, sehat serta ceria, maka Penguatan kelembagaan paud akan menjadi sangat penting, selain itu kita juga harus gencar melakukan promosi tetang pentingnya paud kepada masyarakat, serta meningkatkan mutu layanan paud dan juga melakukan  peningkatan kompetensi dari guru paud agar nantinya tercipta generasi terbaik untuk membangum Kabupaten Kampar kedepannya,” harap Muslimawati.

Sementara itu, Dirjen pembangunan pemberdayaan masyarakat Desa, Taufik Madjid, yang juga memberikan arahan pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa setelah Tiga Tahun yang lalu Pengunaan Dana Desa difokuskan untuk pembangungan infrastruktur Jalan dan jembatan, maka  kedepan penggunaan Dana Desa akan digeser untuk peningkatan human capital masyarakat salah satunya untuk PAUD, dengan membangun taman bacaan pendidikan anak usia dini, sarana prasarana permainan anak dan pembangunan lainnya yang bermuara pada peningkatan dan penguatan Program PAUD kedepannya.

“Agar program PAUD bisa masuk dalam perencanaan dengan menggunakan APBDes, maka diharapkan para bunda PAUD Desa untuk ikut dalam memberikan usulan pada musyawarah Rencana pembangunan Desa agar program tersebut bisa dimasukkan dalam rencana kerja pada tahun selanjutnya,” jelas Taufik. (A. War)